Pemberitaan mengenai Total Blackout Days atau hari gelap di bumi
begitu cepatnya menyebar melalui pesan viral baik di sosial media
ataupun melalui email. Nah, bagi Anda yang baru mendengar istilah ini,
maka bila diartikan secara harfiah kata Total Blackout memiliki makna
"Bumi gelap gulita". Total Blackout Days diprediksi memiliki rentang
waktu selama 3 hari, yaitu diperkirakan terjadi pada tanggal 22 hingga
tanggal 25 pada bulan Desember 2012 mendatang. Beberapa pesan tersebut
diantaranya adalah:
Pesan Facebook, 4 Agustus 2012:
NASA predicts total blackout on 23-25 Dec 2012 during alignment of Universe.US scientists predict Universe change, total blackout of planet for 3 days from Dec 23 2012. It is not the end of the world, it is an alignment of the Universe, where the Sun and the earth will align for the first time. The earth will shift from the current third dimension to zero dimension, then shift to the forth dimension. During this transition, the entire Universe will face a big change, and we will see a entire brand new world.
The 3 days blackout is predicted to happen on Dec 23, 24, 25....during this time, staying calm is most important, hug each other, pray pray pray, sleep for 3 nights...and those who survive will face a brand new world....for those not prepared, many will die because of fear. Be happy, enjoy every moment now. Don't worry, pray to God everyday. There is a lot of talk about what will happen in 2012, but many people don't believe it, and don't want to talk about it for fear of creating fear and panic. We don't know what will happen, but it is worth listening to USA's NASA talk about preparation. Whether it's true or not, better be prepared. No panic, stay calm, just prays. Remember to smile more, love more and forgive more...every day. Better avoid traveling during December.
Contoh pesan lain yang diposting di Facebook tanggal 24 Sept 2012 berkaitan dengan hal ini:
NASA America predicts total blackout on Earth from 22-25 Dec 2012 during alignment of Universe. If possible, please avoid traveling during the third week of December 2012 as all modes of communication may fail. US scientists predict total darkness on planet earth for 3 days from Dec 22 2012. It is NOT the end of the world, it is just an alignment of the Universe, where the Sun and the earth will align for the first time.
Website NasaAll planets are expected to align in a straight line as a result of which there could be some natural calamities on Earth. The earth will shift from the current third dimension to zero dimension, then shift to the 4th dimension. During this transition, the entire Universe will face a big change, and we will see an entire brand new world. The 3 days blackout is predicted to happen on Dec 22, 23, 24, 2012.... So do good be good live for the present enjoy life.
Garis besar yang dapat disimpulkan dari pesan-pesan diatas adalah akan terjadinya Total Blackout Days di bumi
selama kurun waktu 3 hari dan dampak yang bisa diakibatkan oleh
fenomena ini. Fenomena Total Blackout ini diklaim terjadi karena
disebabkan oleh benda-benda tata surya seperti planet-planet, matahari
dan bumi yang berada pada garis sejajar sehingga menyebabkan sinar
matahari ke bumi akan terhalang oleh planet-planet selama 3 hari
lamanya.
Ilustrasi - Blackout days |
Meskipun tidak membawa dampak yang menghancurkan terhadap bumi, namun
berita menyeramkan ini memberikan rasa takut dan traumatis tersendiri
bagi sebagian orang. Berita ini kemudian diklarifikasi oleh sebuah situs
bernama urbandlegends yang dengan jelas menyangkal adanya kebenaran
dari pemberitaan tersebut. Dalam situs tersebut disebutkan bahwa hari
yang bernama Blackout Days adalah HOAX atau mitos sains semata, tidak
akan pernah terjadi dan hanya merupakan propaganda sains
(pseudo-scientific nonsense).
Anggapan yang benar mengenai Total Blackout Days adalah melintasnya matahari di galaxy Bima Sakti seperti yang terlihat dari bumi yang diprediksi terjadi pada 21 Desember 2012 (titik balik matahari musim dingin di belahan bumi utara). Itu benar-benar akan terjadi. Tidak ada masalah dengan hal tersebut karena hal itu terjadi setiap tahun pada waktu yang sama dan bukanlah pertanda baik ataupun buruk terhadap peristiwa itu mengingat bahwa pusat galaksi adalah sekitar 28.000 tahun cahaya (165.000 triliun kilometer) jauhnya.
Anggapan yang benar mengenai Total Blackout Days adalah melintasnya matahari di galaxy Bima Sakti seperti yang terlihat dari bumi yang diprediksi terjadi pada 21 Desember 2012 (titik balik matahari musim dingin di belahan bumi utara). Itu benar-benar akan terjadi. Tidak ada masalah dengan hal tersebut karena hal itu terjadi setiap tahun pada waktu yang sama dan bukanlah pertanda baik ataupun buruk terhadap peristiwa itu mengingat bahwa pusat galaksi adalah sekitar 28.000 tahun cahaya (165.000 triliun kilometer) jauhnya.
Salah satu hal yang perlu diwaspadai hanyalah adanya lubang hitam super
lintas galaksi yang biasanya menjadi sterotipe "kiamat" dari sudut
pandang sains. Meskipun begitu, tata surya Bima Sakti amat sangat jauh
dari keberadaan lubang hitam yang merupakan sebuah entitas kosmik dengan
gravitasi luar biasa besarnya di alam semesta.
Bukan hanya memiliki gaya tarik (gravitasi) yang begitu kuatnya saja,
objek hanya bisa terlepas dari lubang hitam (Blackhole) hanya jika
kecepatan lepas di dekatnya bisa melebihi kecepatan cahaya. Tak ada
sesuatu apa pun, termasuk radiasi elektromagnetik sekalipun yang bisa
lolos dari gravitasinya, bahkan cahaya pun bisa tertarik masuk
kedalamnya tanpa bisa keluar atau pun melewatinya, itulah mengapa
kemudian dikenal dengan nama lubang hitam besar yang memiliki kemampuan
untuk "memakan" tata surya.
KONTRA
Berita-berita yang menyebut kiamat terjadi pada 21 Desember 2012
dan tiga hari menjelang Natal akan terjadi gelap total adalah bohong.
Hal itu ditegaskan pakar astronomi Lembaga Penerbangan dan Antariksa
Nasional, Prof Dr Thomas Djamaluddin.
"Ramalan kiamat itu didasari kalender hitungan panjang suku Maya yang oleh antropolog pun sudah ditepis. Dari sisi astronomi juga tidak ilmiah," kata Deputi Sains, Pengkajian, dan Informasi Kedirgantaraan Lapan itu, di Jakarta, Ahad (11/11).
Ia juga membantah jika ramalan kiamat itu terkait dengan hasil riset NASA. Sebelumnya, merebak rumor bahwa riset NASA menyebutkan semua planet, termasuk matahari dan bumi, pada 21 Desember berada sejajar membentuk sebuah garis lurus untuk pertama kalinya. Fenomena khayalan ini menyebabkan bumi tertutup planet hingga terjadi kegelapan total pada 23-25 Desember 2012.
"Berita `blackout` itu bohong. Tidak ada konfigurasi segarisnya planet dan tidak mungkin matahari terhalangi penuh, sehingga bumi gelap. Info yang menyebut NASA juga bohong," tukasnya.
Satu-satunya keterkaitan astronomi dengan kiamat 2012 itu yang benar adalah soal puncak aktivitas matahari pada 2012, di mana medan magnet matahari mencapai suatu tingkat kompleksitas magnetik terlalu tinggi, sehingga melepaskan energi.
"Tapi itupun telah bergeser ke pertengahan 2013," ujarnya.
Sekarang ini, lanjut dia, intensitas badai matahari masih rendah, dengan rata-rata sekali dalam sebulan, tapi semakin lama akan semakin sering di mana pada Mei 2013, dalam sehari bisa terjadi beberapa kali badai matahari.
Namun, ujarnya, badai matahari tidak berpengaruh pada manusia di bumi, karena bumi memiliki lapisan magnetik (magnetosir) yang melindungi bumi dari partikel berenergi tinggi dengan membelokkannya ke kutub, yang muncul sebagai fenomena aurora.
Radiasi Sinar X dan Ultra Violet dari matahari juga difilter oleh atmosfer bumi yang mengandung lapisan ozon, sehingga tak berpengaruh apapun pada bumi, papatnya.
"Dua hari lalu terjadi badai matahari, tapi kita sudah lihat tidak berpengaruh apapun kepada bumi," ucapnya.
Badai matahari, lanjut dia, hanya memberi gangguan pada teknologi satelit dan komunikasi, khususnya di negara-negara di lintang tinggi seperti di Eropa, Rusia, Kanada dan AS, tidak di negara di ekuator seperti Indonesia.
Tetapi cukup untuk membuat dunia geger akan isu ini. Namun yang pasti kiamat akan terjadi juga dan itu rahasia Tuhan.
"Manusia seharusnya sudah berfikir sejak saat ini, tanda-tanda kedekatan akhir zaman mulai tampak terlihat jelas"
"Ramalan kiamat itu didasari kalender hitungan panjang suku Maya yang oleh antropolog pun sudah ditepis. Dari sisi astronomi juga tidak ilmiah," kata Deputi Sains, Pengkajian, dan Informasi Kedirgantaraan Lapan itu, di Jakarta, Ahad (11/11).
Ia juga membantah jika ramalan kiamat itu terkait dengan hasil riset NASA. Sebelumnya, merebak rumor bahwa riset NASA menyebutkan semua planet, termasuk matahari dan bumi, pada 21 Desember berada sejajar membentuk sebuah garis lurus untuk pertama kalinya. Fenomena khayalan ini menyebabkan bumi tertutup planet hingga terjadi kegelapan total pada 23-25 Desember 2012.
"Berita `blackout` itu bohong. Tidak ada konfigurasi segarisnya planet dan tidak mungkin matahari terhalangi penuh, sehingga bumi gelap. Info yang menyebut NASA juga bohong," tukasnya.
Satu-satunya keterkaitan astronomi dengan kiamat 2012 itu yang benar adalah soal puncak aktivitas matahari pada 2012, di mana medan magnet matahari mencapai suatu tingkat kompleksitas magnetik terlalu tinggi, sehingga melepaskan energi.
"Tapi itupun telah bergeser ke pertengahan 2013," ujarnya.
Sekarang ini, lanjut dia, intensitas badai matahari masih rendah, dengan rata-rata sekali dalam sebulan, tapi semakin lama akan semakin sering di mana pada Mei 2013, dalam sehari bisa terjadi beberapa kali badai matahari.
Namun, ujarnya, badai matahari tidak berpengaruh pada manusia di bumi, karena bumi memiliki lapisan magnetik (magnetosir) yang melindungi bumi dari partikel berenergi tinggi dengan membelokkannya ke kutub, yang muncul sebagai fenomena aurora.
Radiasi Sinar X dan Ultra Violet dari matahari juga difilter oleh atmosfer bumi yang mengandung lapisan ozon, sehingga tak berpengaruh apapun pada bumi, papatnya.
"Dua hari lalu terjadi badai matahari, tapi kita sudah lihat tidak berpengaruh apapun kepada bumi," ucapnya.
Badai matahari, lanjut dia, hanya memberi gangguan pada teknologi satelit dan komunikasi, khususnya di negara-negara di lintang tinggi seperti di Eropa, Rusia, Kanada dan AS, tidak di negara di ekuator seperti Indonesia.
Tetapi cukup untuk membuat dunia geger akan isu ini. Namun yang pasti kiamat akan terjadi juga dan itu rahasia Tuhan.
"Manusia seharusnya sudah berfikir sejak saat ini, tanda-tanda kedekatan akhir zaman mulai tampak terlihat jelas"
Dibalik benar tidaknya prediksi ilmuan tersebut diatas kita sebagai manusia yang hidup dimuka bumi ini seharusnya sudah mempersiapkan diri kita dalam menghadapi kemungkinan diatas. Persiapan pribadi kita menghadapi kematian, apakah cukup amal ibadah kita selama ini...? Sudahkah kita memohon ampun kepada Sang Khaliq atas dosa-dosa yang kita buat dimasa lalu...? Bila belum... Marilah kita perbaiki amal ibadah kita selama ini, tidak peduli apapun yang kan terjadi nanti, kita sudah siap akan satu konsekuensi mutlak yaitu Segala sesuatu yang hidup pasti akan menghadapi mati...
Wallahu A'lam bissawab...